Rabu, 25 April 2012

I Have No Idea

Beberapa hari ini saya melakukan aktivitas yang sama. Di rumah, beres-beres, nonton tv, cek email, browsing...dan begitu seterusnya. Ya allah jauhkan saya dari kesia-siaan dunia! Merasa tidak produktif, tapi saya senang, sekarang sering di rumah, menggantikan tugas-tugas mamah (Oh dan semoga meringankan, mengingat beliau sedang sibuk mencalonkan diri jadi Kepala Sekolah, cool mama :D), main Angry bird sama adik dan seperti mereplaced semua pekerjaan yang dulu saya tinggalkan karena sibuk kuliah dan jarang di rumah.

Kalau lagi bosen gini, lalu pikiran saya kembali mengawang, sampai kapan saya akan begini, down lagi. Pagi ini, lagi-lagi saya menangis, tidak berdaya dan memohon pertolonganNya.
Saya bingung, tidak punya ide, buntu, tidak ada clue dan seperti tak berkode.
sampai kapan, Ya allah!

Saya tersadar, lalu beristigfar dan bersjud di sajjadahNya. I have no Idea, tapi Allah pasti punya. Semua ini pasti ada alasan, hikmah, dan ada suatu waktu yang akan menjawab semua pertanyaan saya.
Doa saya tiap solat yaitu begini:
" Ya allah berikanlah yang terbaik, pekerjaan yang terbaik menurutMu, menurutku dan menurut keluargaku, yang terbaik untuk cita-citaku"

Papah saya kemudian berkata dan menyampaikan harapanya kepada saya. Beruntung sekali punya orang tua yang tidak khawatir dengan masa depan saya dan tidak menuntut karena saya belum bekerja (Keinginan saya), karena mereka juga punya Allah. Setelah ngobrol, seperti ada "Kode" yang tersirat dari doa-doa saya belakangan ini. Tapi entahlah...

Saya yakin, Allah mendengar doa-doa saya dan telah menyiapkan suatu yang bombastis untuk saya. Kuncinya adalah sabar dan percaya!
Tidak perduli dengan orang-orang yang berkata itu semua adalah Pembenaran, Oh poor you!

Oh ya, tuhan tidak pernah kehabisan akal jadi kita tidak perlu kuatir, percayalah- Pak wid (Wamen ESDM)

Senin, 23 April 2012

Setahun Kemarin dan Sebuah Siklus

Setahun kemarin. Sebuah siklus. Siklus Hidup

Hari ini tanggal 23 April, suatu tanggal yang mengingatkan saya pada masa-masa itu. Setahun kemarin. Malam ini, sedikit berbincang dengan seorang teman, seperti biasa ngobrol santai bahkan sedikit tidak penting, :p. Dia bertanya apakah film korea kesukaan kami sudah tamat atau belum, lalu saya menjawab "Iya udah, terus gantinya si Kim Tak Gu, mei, si Tukang Roti!", "Yampun Kim Tak Gu, jaman TA", "Iyaa jaman TA, SIKLUS MEI SIKLUS"

Sedikit memberi tekanan pada kata-kata "siklus". Kami memang sering bercanda dengan hal-hal yang mengingatkan pada kejadian-kejadian yang tanpa sengaja kembali terulang, terulang di saat ini. Ya, seperti film korea si tukang roti, acara master chef, teman yang berulang tahun (padahal baru saja kemarin kami kasih surprise), acara siaware, dll. Jaman-jaman menyelesaikan Tugas Akhir dan Skripsi. ah, padahal baru saja kemarin....

Semuanya seperti terulang dan mengingatkan kami, kalau semua bersiklus, seperti kembali ke zaman itu, padahal tidak. Hal-hal tersebut, beserta siklus yang terjadi seperti mengingatkan, sudah sejauh apa saya pergi dari masa lalu dan sudah berada di mana kini saya berada. Seperti yang pernah saya pelajari bahwa sebuah sejarah mungkin saja terulang, tapi waktu dan tokohnya tidak mungkin sama. Ya memang, walaupun si film korea itu muncul lagi dan seperti tepat setahun dari masa-masa galau TA, tapi sekarang muncul bukan di saat kami galau TA lagi, tapi di kegalauan yang lain (hehehe).

Oke, mungkin saya bisa sebut itu semua sebagai pengingat sebuah sejarah atau bahkan hanya kenangan. Tapi ada juga yang tidak bersiklus, seperti yang terjadi 23 April tahun lalu.

Siklus...terimakasih sudah mengingatkan sesuatu yang berharga di masa lalu, ingin sekali rasanya kembali ke masa itu, tapi bukankan kita hidup di masa sekarang. Aku bersyukur pernah ada di masa itu. Masa setahun kemarin, dua tahun, tiga tahun, atau bertahun-tahun kemarin yang mengantarkan aku ke masa sekarang.

Saya yakin, di suatu titik kamu pasti punya siklus
apa siklus kamu? :)

Selamat malam,
Annisa.