Minggu, 27 April 2014

Thousand Steps Closer

Kenapa nangis ya? sesengukan, waktu ditanya mau jadi bagian terpenting dalam hidup nya. Dengan menatap dalam matanya, aku hanya diam lalu semua memori seketika bermunculan satu-satu dengan random nya, semua mimpi dan cita-cita sepetinya di depan mata, ada rasa takut, ragu dan tidak percaya. Tidak menjawab... hanya menangis.

Muncul pula rasa sakit di hati yang sepertinya masih tinggal, lalu bibir mulai bergetar disusul air mata yang mengalir ke pipi. Saat itu bukan menagis karena rasa sakit di hati, tapi rasa syukur yang tidak bisa di bendung, karena seseorang di depan ku malam itu, didatangakan oleh Tuhan dan membuat aku begitu berharga, setidaknya mengingatkan aku bahwa aku begitu berharga dan tidak perlu diingkari bahwa Allah Maha Baik. Sakit di hati rasanya tersapu oleh rasa syukurku.

Ragu, takut dan tidak percaya, aku atasi secepat jentikan jari dengan mengingat bahwa saat ini aku hanya percaya bahwa Allah sudah merencanakan semua nya untuk aku maupun dia. Kekhawatiran di masa depan dan ketakutan akan selalu ada, tapi aku hanya percaya dan aku pegang kuat-kuat, jika memang dia jodohku, dan aku jodoh nya, semua akan baik-baik saja.

Bagi aku, bertemu dengan nya, bukan lagi satu langkah menuju apa yang aku cita-citakan yaitu mengharap Ridha Allah SWT, dalam jalan Rosul, tapi insyaallah ribuan langkah. Semoga langkah aku dan kamu tetap lurus pada satu-satu nya tujuan yaitu Allah.

Tetap berdoa ya, Kak :)


4 komentar: